Selasa, 15 Juli 2008

COME BACK LIPPI



Marcello Lippi Kembali Latih Italia
Roberto Donadoni akhirnya dipecat sebagai pelatih timnas Italia. Sebagai gantinya, Marcello Lippi kembali memegang posisi yang pernah diembannya dengan prestasi juara Piala Dunia 2006.

Posisi Donadoni berada di ujung tandunk menyusul kegagalan Italia berprestasi bagus di Euro 2008. Italia hanya sanggup dibawa Donadoni hingga babak perempatfinal sebelum dikalahkan Spanyol melalui babak adu penalti.

Hari ini teka-teki masa depan Donadoni akhirnya terjawab. Setelah melakukan pertemuan dengan FIGC (PSSI-nya Italia), Donadoni akhirnya resmi diberhentikan. Selanjutnya FIGC menunjuk kembali Marcelo Lippi yang mundur dari jabatan pelatih timnas usai meraih gelar Piala Dunia 2006.

“Marcello Lippi kembali menangani timnas Italia,” mengutip pengumuman yang dikeluarkan FIGC.

“Presiden FIGC, Giancarlo Abete, telah menunjuk pelatih timnas Italia yang baru untuk menggantikan posisi Roberto Donadoni. Lippi akan diperkenalkan hari Selasa tanggal 1 Juli melalui jumpa pers di Roma,”

Lippi memilih untuk mundur dan beristirahat dari dunia sepakbola usai menjuarai piala dunia 2006. Dalam sejumlah kesempatan Lippi tetap mengisyaratkan ingin kembali menangani timnas dan kini keinginannya telah terwujud. Lippi membawa Narciso Pezzotti, pelatih kiper Ivano Bordon, and dokter Enrico Castellacci sebagai asistennya.Selain tiga nama diatas, Lippi juga membawa mantan anak asuhnya di Juventus yaitu Ferrara dan Angelo Peruzzi sebagai staf kepelatihannya.

Senin, 14 Juli 2008

JERMAN JADI YANG KEDUA


PROFIL
Timnas Jerman (© AFP 2008)

2008-06-07 00:18:07
Jerman: Tim Diesel yang Selalu Diperhitungkan

Julukan Tim Diesel tersemat pada Timnas Jerman, baik setelah atau sebelum reunifikasi Jerman Barat dan Timur. Bukan tanpa makna, pasalnya Jerman mampu melejit di kejuaraan level teratas di babak-babak menentukan walau sebelumnya tampil meragukan. Atau, dapat dikatakan Jerman sering terlambat panas.

Apapun julukannya, Jerman tetaplah sebuah nama besar di blantika sepakbola Eropa. Sejarah mencatat sembilan kali Timnas Jerman berpartisipasi di Euro, yang di antaranya tiga kali mereka mampu tampil juara.

Meski demikian, Jerman termasuk terlambat ikut ambil bagian dalam di panggung sepakbola terakbar di Eropa ini. Jerman absen dalam tiga penyelenggaraan awal atau baru turut serta pada Euro 1972. Tampil berstatus debutan, Jerman yang ketika itu langsung juara.

Empat tahun kemudian, Jerman hampir mengulangi prestasi serupa. Sayang, langkah mereka terhenti akibat kekalahan adu penalti 3-5 dari Cekoslovakia di partai final setelah bermain imbang 2-2 selama 2 x 45 menit. Walau begitu, Jerman langsung tancap gas pada Euro 1980 dengan menjadi juara untuk kali kedua. Grafik prestasi Jerman menurun drastis empat tahun setelahnya. Mereka harus pulang lebih cepat karena gagal menembus babak penyisihan grup.

Grafik Jerman menanjak kembali pada Euro 1988 yang digelar di negara mereka sendiri. Saat itu, mereka mampu melangkah sampai semifinal sebelum ditundukkan Belanda 1-2 yang kemudian berhak atas gelar juara. Di Euro 1992, Jerman yang sepenuhnya telah bergabung, hampir mencapai prestasi puncak. Namun di partai final kali ini Jerman harus mengakui keunggulan Denmark yang mengalahkan mereka 2-0.

Jerman untuk ketiga kalinya tampil juara pada Euro 1996 dengan mengalahkan Republik Ceska 2-1 di final. Namun, lagi-lagi prestasi mereka kembali menurun. Pada dua panggung Euro terakhir, Jerman tidak mampu lolos babak penyisihan grup berturut-turut.

Menghadapi Euro 2008, di bawah pelatih Joachim Loew, Jerman mempersiapkan materi pemain yang sebagian besar bermain di Bundesliga. Di posisi kiper, posisi tersebut masih akan dipercayakan pada Jens Lehmann, meski yang bersangkutan tersingkir dari posisi utama di klubnya Arsenal. Di depan Lehmann, barisan bek tangguh siap menghadang. Per Mertesacker dan Christoph Metzelder akan mengisi posisi bek tengah sedangkan di kiri dan kanan ada Marcell Jansen, Phillip Lahm atau Arne Friedrich.

Lini tengah Jerman lebih dinamis mengingat diisi kombinasi pemain tua dan muda. Michael Ballack memimpin dan mengenakan ban kapten. Ballack akan dibantu pemain berpengalaman lain yakni Torsten Frings untuk membimbing Bastian Schweinsteiger dan Thomas Hitzlsperger.

Sedangkan di barisan terdepan Jerman dihuni oleh pemain-pemain dengan taring runcing di klubnya. Tidak ada kejutan berarti dalam skuad Loew. Hanya Mario Gomez yang terbilang baru dalam melapis duet Miroslav Klose dan Kevin Kuranyi/Lukas Podolski.

Prestasi di Euro:
1960: Tidak ikut
1964: Tidak ikut
1968: Tidak lolos
1972: Juara
1976: Peringkat kedua
1980: Juara
1984: Babak pertama
1988: Semi final
1992: Peringkat kedua
1996: Juara
2000: Babak pertama
2004: Babak pertama

Skuad Jerman di Euro 2008:

Kiper:
1. Jens Lehmann (Arsenal)
2. Robert Enke (Hanover 96)
3. Rene Adler (Bayer Leverkusen)

Belakang:
4. Christoph Metzelder (Real Madrid)
5. Per Mertesacker (Werder Bremen)
6. Philipp Lahm (Bayern Munich)
7. Arne Friedrich (Hertha Berlin)
8. Marcell Jansen (Bayern Munich)
9. Clemens Fritz (Werder Bremen)
10 Heiko Westermann (Schalke 04)

Tengah:
11. Michael Ballack (Chelsea)
12. Thomas Hitzlsperger (VfB Stuttgart)
13. Simon Rolfes (Bayer Leverkusen)
14. Torsten Frings (Werder Bremen)
15. Bastian Schweinsteiger (Bayern Munich)
16. Piotr Trochowski (Hamburg SV)
17. Tim Borowski (Werder Bremen)
18. David Odonkor (Real Betis)

Depan:
19. Miroslav Klose (Bayern Munich)
20. Lukas Podolski (Bayern Munich)
21. Mario Gomez (VfB Stuttgart)
22. Kevin Kuranyi (Schalke 04)
23. Oliver Neuville (Borussia Moenchengladbach)

WALAUPUN HEBAT JERMAN KALAH DARI SPANYOL BUKANNN

SPANYOL MEMANG JUARA




Spanyol Juara Sejati Euro 2008
Senin 30 Juni 2008, Jam: 5:17:00
WINA (Pos Kota) - Spanyol tampil sebagai juara sejati tanpa pernah terkalahkan di Euro2008. Di final di Stadion Ernst Happel, Wina, Austria, Senin (30/6) dinihari, Spanyol mengalahkan Jerman 1-0 lewat gol Fernando Torres pada menit ke33.

Gol penentu Torres terjadi setelah Metzelger terlambat menutup gerakan Xabi Hernandez yang memberi umpan terobosan dan Torres dengan kecepatannya melewati Philip Lahm serta melakukan tendangan menyilang yang tidak dapat ditahan kiper Jens Lehman.

Spanyol agak mengkhawatirkan di awal pertandingan karena membiarkan Jerman bermain dengan irama mereka yang terasa sengaja memperlambat tempo. Perlahan tapi pasti Spanyol mulai menemukan irama mereka setelah menguasai bola di lapangan tengah langsung mempercepat tempo. Hasilnya Torres mencetak gol penentu sekaligus mengakhiri kebuntuan 44 tahun tanpa gelar di turnamen besar.

Tanpa David Villa yang cedera, Luiz Aragones yang sadar akan kekuatan pemain tengahnya membuat strategi konsentrasi di lini tersebut.Xabi Hernandez,Andres Inniesta dan David Villa menjadi penguasa lapangan tengah dalam pertandingan itu.

Keberhasilan Spanyol disambut ribuan penonton di Stadion Ernst Happel dilanjutkan pesta di jalan-jalan di Spanyol yang dipenuhi penggemar sepakbola yang telah rindu akan gelar terhormat yang selama ini seperti menjauh dari negara itu.
sakti

Spanyol: Menghapus Rekor Buruk

Timnas Spanyol dapat disebut sebagai anomali dalam sepakbola. Selalu dihuni pemain-pemain hebat dan tampil meyakinkan di babak kualifikasi, Spanyol justru sering melempem pada kompetisi sesungguhnya, dan itu juga berlaku di ajang Euro. Meski jadi juara pada Euro 1964, catatan itu tidak bisa dibanggakan karena saat itu peserta hanya berjumlah empat negara. Ditambah, pada perhelatan tersebut Spanyol merupakan tuan rumah. Selebihnya, prestasi tertinggi Spanyol adalah peringkat kedua atau menembus babak perempatfinal.

Spanyol tidak turut serta pada Euro edisi perdana di tahun 1960, namun empat tahun kemudian mereka membuat gebrakan dengan menjadi yang terbaik setelah menundukkan Uni Soviet 2-1 di final. Meraih kesuksesan pada debutnya, Spanyol kembali tidak mampu menembus putaran final Euro 1968, 1972, dan 1976.

Kembali berlaga untuk Euro 1980, performa Spanyol tidak meyakinkan. Spanyol menempati posisi juru kunci penyisihan grup. Empat tahun kemudian, Spanyol kembali mengejutkan dengan melaju ke bbak final. Tapi di partai pamungkas El Matador bertekuk lutut di tangan tuan rumah Prancis dengan skor 0-2. Langkah Spanyol di Euro 1988 tersendat dan tidak mampu lolos dari babak penyisihan grup. Empat tahun kemudian, Spanyol lagi-lagi absen karena tidak dapat menembus babak kualifikasi.

Penampilan Spanyol mengalami peningkatan di Euro 1996 dan 2000. Pada kedua turnamen tersebut, Spanyol melaju sampai babak perempatfinal. Pada 1996, langkah mereka terhenti setelah ditaklukkan Inggris 4-2 lewat adu penalti. Sedangkan pada Euro 2000, mereka dikalahkan 1-2 oleh Prancis. Spanyol sekali lagi melempem pada gelaran Euro terakhir di Portugal. Meski memiliki nilai sama dengan yang dimiliki Yunani, namun mereka tidak dapat lolos dari Grup A karena kalah jumlah gol dari Yunani.

Untuk Euro 2008, Spanyol memiliki peluang menjawab anggapan miring yang menyebut meraka sebagai tim spesialis kualifikasi. Pelatih Luis Aragones diberkahi talenta-talenta penuh bakat untuk mengantar Spanyol menuju mahkota juara di Austria pada 29 Juni nanti. Di belakang ada Sergio Ramos, di tengah ada Cesc Fabregas dan Andres Iniesta dan barisan depan ditaringi Fernando Torres dan David Villa. Kumpulan anak muda itu dibimbing oleh Carles Puyol, Xavi dan Marcos Senna. Yang menarik dari skuad Spanyol, sebanyak 23 pemain hanya bermain di dua liga saja: lima pemain berkompetisi di Liga Inggris dan selebihnya di dalam negeri.

Prestasi di Euro:
1960: Tidak lolos
1964: Juara
1968: Tidak lolos
1972: Tidak lolos
1976: Tidak lolos
1980: Babak pertama
1984: Peringkat kedua
1988: Babak pertama
1992: Tidak lolos
1996: Perempat final
2000: Perempat final
2004: Babak pertama

school

school
anak school